
Iblis itu jika sedang memperalatmu, akan membuatmu merasa innocent, bahkan suci. Itulah akar munculnya spiritualitas yang membodohi, culun, dan lugu.
Dan jika kamu membongkar wajah aslinya dengan berseru ‘Hey Iblis!’ dia akan menjadi marah, ketakutan, dan berlari pergi. Sadar ia tidak berdaya lagi untuk muncul ke permukaan.
Jiwa-jiwa berkesadaran rendah hidup dalam ketakutan, ancaman/teror virus, dan cenderung ‘menyerahkan diri’ alias diperbudaki oleh sistem. Jiwa-jiwa ini selalu bergantung pada hasil penelitian dari ilmuwan, pemerintah, dan lembaga” yg dianggap ‘kompeten’ tanpa berpikir kritis samasekali. Inilah jiwa” yang disukai oleh kegelapan.
Sementara jiwa” yg bertumbuh tidak bisa menerima sistem yg berlaku saat ini, karena paham adanya kejanggalan, dan pada dasarnya memiliki kemandirian serta iman yg kuat, untuk senantiasa mengandalkan hati dan logika secara bersamaan. Sehingga hasil dari pengolahan data/pencariannya senantiasa tepat.
Dengan ketepatan itu, kita senantiasa masuk dalam dimensi kebijaksanaan, yang mampu menikmati buah-buah kesadaran di hari ini.